oleh
Indah Sevianita
Bunga Teratai memiliki makna khusus dalam Agama Budha. Dikisahkan Bunga Teratai muncul dari tanah sesaat setelah Sidharta Gautama lahir, dan melangkahkan kakinya di tanah.
Ciri khas bunga teratai adalah, kelopak bunganya berwarna cerah jika ia tumbuh dalam kolam berair keruh. Semakin keruh dan kotor airnya, warnanya akan semakin indah. Keistimewaannya inilah yang dimaknai sebagai sebuah kemurnian jiwa meskipun dalam kehidupan yang penuh derita.
Dalam memperingati Hari Raya Waisak 2017, saya mengajak Arel membuat sebuah kolam kecil berisi bunga teratai dari kertas.
Ada dua jenis kertas yang saya gunakan dalam membuat bunga Teratai Kertas ini.
- Kertas Lipat
Bahan-bahannya:
- Kertas lipat ukuran 10 cm x 10 cm berbagai warna
- Kertas Buffalo/Manila berwarna hijau untuk daun teratai
- Gunting
- Cutter
- Pensil
- Lem
Cara Membuat :
- Lipat kertas lipat menjadi empat bagian dan buat pola kelopak Bunga Teratainya seperti pada gambar di bawah ini.
- Gunting sesuai pola gambar.
- Rekatkan bagian kertas yang sedikit terbagi dua pada salah satu bagian kelopak sehingga membentuk sebuah cekungan
- Rekatkan tiap kelopaknya satu dengan yang lain. Saran saya, minimal 5 kelopak untuk satu bunga.
- Untuk daunnya, buat pola lingkaran pada kertas buffalo hijau, gunting. (Jika Anda mempunyai gunting bergerigi, bisa digunakan juga)
- Rekatkan satu bunga teratai kertas di atas daun hijaunya.
- Kertas Krep
- Gunting kertas krep seukuran 7cm x 7cm sebanyak 5-7 lembar.
- Tumpuk menjadi satu, lalu lipat dengan metode akordion atau seperti kipas kertas.
- Ikat bagian tengahnya dengan karet atau benang. Tidak perlu terlalu rapat, asalkan ikatannya tidak terlepas, cukuplah. Lalu gunting masing-masing ujung dengan pola setengah elips.
- Tarik perlahan setiap helai kertas krepnya dari bagian luar ke arah dalam.
- Tempelkan di atas daun kertas hijau.
Bunga Teratai Kertas siap dimainkan.