Beberapa kali, saat membuat kegiatan bertema Indonesia, saya agak malas membukakan peta Indonesia dari buku Atlas yang banyak dijual di toko buku. Bukan karena tidak lengkap, tapi sepertinya tidak pas anak berusia 5 tahun seperti Arel diberi peta pulau-pulau yang terlalu banyak keterangan di dalamnya. Saya ingin sekali ada peta kepulauan Indonesia yang cukup sederhana namun menarik untuk anak pra sekolah.

Ketika pertengahan tahun 2017, gambar Atlas Indonesiaku beberapa kali muncul di Instagram saya, saya langsung jatuh cinta. Gambarnya sederhana dan khas anak-anak. Langsung saya catat dalam daftar buku yang ingin dibeli, dan puji Tuhan, bisa jadi hadiah Natal untuk Arel.

Buku ini berukuran sebesar buku gambar A4. Ada 98 halaman dan dicetak di atas kertas tebal (150 gr) menjadikannya lebih tahan lama, dan tidak mudah robek. Dijahit dengan benang, bukan lem, sehingga lebih kuat.

Pada halaman pertama, kita dibawa mengenal kepulauan di Nusantara terlebih dahulu. Disertai juga beberapa informasi umum secara singkat tentang Indonesia. Lihat, indah kan ilustrasi-nya. Siapa yang tidak langsung jatuh cinta pada gambar seindah ini?

Kemudian kita akan menjelajah pulau-pulau di Indonesia pada halaman selanjutnya. Pembagian peta-nya dibagi dalam 6 kelompok besar berdasarkan kepulauan. Lalu dibagi kembali sesuai propinsi yang ada di kepulauan itu.

Pada setiap pulau atau propinsi, Mirza Maulana- penulis Atlas Indonesiaku, menambahkan beberapa gambar kecil terkait dengan budaya setempat. Bisa berupa makanan khas, bangunan bersejarah, pahlawan nasional atau upacara adat. Inilah yang membuat saya sangat terkesan.

Biasanya saat membaca peta atau atlas Indonesia, kita lebih sering bicara tentang kondisi geografis saja. Untuk mengetahui hal-hal lain dari satu propinsi, kita harus mencari informasi lagi di buku yang berbeda. Iya sih, sekarang ada wikipedia yang memudahkan kita. Tapi kan tidak mengasyikkan untuk anak usia pra sekolah yang belum bisa baca.

Tapi, dengan Atlas Indonesiaku, saya bisa bercerita banyak tanpa perlu buka gadget sebagai bala bantuan. Saat Arel menunjuk satu gambar kecil, “Apa ini, Ma?”, saya tinggal membaca keterangan gambarnya pada halaman di sebelahnya.

Bahkan kami bisa tertawa bersama saat Arel menyangka gambar Legenda Laut Selatan adalah Putri Duyung. Seingat saya, baru kali ini saya bisa cekikikan saat membaca peta.

Hal lain yang menarik dari buku Atlas Indonesiaku adalah, ada evaluasi setelah kita menyelesaikan 1 kelompok peta Kepulauan.

Anak-anak bisa menempelkan stiker jawaban yang juga sudah disertakan dalam Atlas Indonesiaku, pada bagian evaluasi. Seru kan.

Kalau mau dirangkum, buku ini sangat bagus dan berguna jika digunakan di sekolah seluruh Indonesia. Bisa membantu para siswa (khususnya SD) untuk mengenal Indonesia lebih dekat, dengan cara yang menyenangkan. Sesuai juga untuk anak-anak usia pra sekolah. Mereka akan dengan mudah menyukai segala sesuatu pada buku ini.

Gambar-gambarnya indah. Dicetak pada kertas tebal berkualitas. Bersampul tebal. Bahasa yang digunakan tidak terlalu kaku seperti buku pelajaran. Ada wawasan ragam kebudayaan Indonesia. Disertai evaluasi sederhana untuk mencari tahu tingkat pemahaman anak-anak saat membacanya.

Bahkan, Arel menjadikannya buku pengantar tidur. Beberapa kali ia akan menarik buku ini dari rak buku, dan meminta saya membacakannya. Memang ada atlas yang bisa dibuat buku dongeng? Ya ini, Atlas Indonesiaku.

Ada yang berminat untuk memesan? Atau mau tanya-tanya dulu?

Silahkan klik link dibawah ini ya….

|| Pemesanan Atlas Indonesiaku ||

***