oleh
Indah Sevianita
Siapa yang tak suka music? Ada? Ah yang benar. Bersiul itu musik. Denting spatula di dapur itu juga musik. Apalagi suara hujan yang turun di sore hari. Itu musik paling indah untuk saya selain suara hembusan angin di tengah sawah. Setiap suara jika dipadukan bisa menjadi musik.
Musik juga baik untuk stimulasi kecerdasan anak-anak. Mereka bisa berkenalan dengan tempo cepat atau lambat. Jalan dan berhenti dengan music. Menari diiringi baik untuk kesehatan tubuh dan suasana hati. Anak-anak juga akan lebih cepat mengenal dan belajar mengucapkan kata-kata baru yang dibunyikan dengan nada.
Orang bilang saya punya bakat bawaan tentang musik. Baiklah, saya beri tahu, Mama Papa saya tidak ada yang bisa memainkan alat musik. Bahkan Mama saya baru bisa membaca not angka dan bergabung dalam Paduan Suara Ibu-ibu saat usianya di kisaran 30 tahun. Jadi darimana datangnya kemampuan bermusik saya?
“Wah pasti les musik dong? Kan mahal.”
Eh siapa bilang harus selalu les music untuk bisa main musik. Saya tidak pernah les musik formal 😆. Tapi karena punya 2 orang Paman yang selalu membunyikan tape keras-keras tiap pagi sewaktu saya kecil, saya jadi tahu beberapa jenis music sejak usia 6 tahun. Dari merekalah saya menjadi pengamat musik cilik waktu itu mulai jatuh cinta pada paduan denting piano, drum, dan gitar.
Jadi menurut saya, Anda tidak perlu menunggu punya bakat musik dulu untuk bisa menikmati dan belajar musik. Anda hanya perlu membuat lingkungan rumah menjadi pintu untuk musik bagi anak-anak. Apalagi di jaman teknologi canggih seperti saat ini, Anda tinggal menggunakan aplikasi pemutar music pada gawai , pilih lagu anak-anak dan alunan lagu itu terdengar.

Nah, agar tambah seru, yuk ajak si kecil membuat sendiri alat musik yang bisa mereka gunakan saat mendengar lagu kesukaan mereka diputar.
Bahan-bahan yang diperlukan

- Dua piring plastik atau kertas
- Satu batang stik es krim. Sesuaikan ukurannya dengan piring plastiknya.
- Lem berperekat kuat, gunting
- Dua butir manik-manik
- Dua utas benang kasur atau pita dengan lebar 0,2 mm- dengan panjang masing-masing sekitar 10cm (menyesuaikan diameter piring plastik yang digunakan ya)
- Stiker, pita untuk menghias.
Cara Membuat

- Masukkan manik-manik ke dalam benang. Buat simpul mati pada ujungnya agar manik-manik tidak lepas.
- Tempelkan benang bermanik tadi pada sisi kiri dan kanan piring plastik. Rekatkan dengan sedikit isolasi.
- Bubuhkan lem pada salah satu ujung stik es krim, kemudian tempelkan pada piring plastik.
- Beri lem di sekitar bibir piring plastik, lalu tangkupkan piring plastik yang lain di atasnya. Tekan-tekan agar lem menempel kuat.
- Tambahkan pita atau stiker pada permukaan piring plastik.
- Sudah jadi. Bunyikan tamborin sederhana ini dengan cara menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan.

Seru kan. Anda bisa menggabungkannya dengan permainan sederhana sambil mendengarkan lagu kesukaan si kecil. Lagu ‘Naik Delman’ misalnya. Anda bisa meminta si kecil membunyikan alat musik ini jika ia mendengar kalimat “tuk kitak kituk’ saja. Jika tak ada kalimat ini, ia harus menunggu. Ini latihan yang baik untuk melatih anak bisa menahan dirinya.
Ada beberapa permainan lagi.
Arel punya beberapa kartu bergambar alat-alat musik. Kami memainkan ‘memory game’ atau bermain ingatan dengan kartu-kartu ini. Jadi Arel harus menemukan sepasang kartu bergambar alat musik yang sama dari kumpulan kartu yang saya tata terbalik.

Kami juga bermain mengelompokkan alat musik dengan kartu – kartu ini sambil membaca buku tentang musik.

Saya sudah membuatkan printable kartu-kartu ini sehingga Anda bisa bermain di rumah dengan si kecil. Yuk dicoba.

|| Printable Negeri Nower – Alat Musik ||
|| Video Alat Musik ||