Negeri Nower saya ciptakan tak sengaja pada akhir tahun 2015. Saat saya sedang mengarang dongeng untuk Arel yang berusia 3 tahun waktu itu. Saya masih ‘perawan’ waktu itu untuk urusan membuat kegiatan di rumah. Tanpa sengaja menemukan kata ‘totschool’ di internet dan mengunduh Pinterest.
Saya merasa dibukakan pintu baru oleh Tuhan saat itu. Seolah-olah bertemu separuh jiwa yang menghilang, dan menjadi penuh sukacita. Itulah yang membuat tahun 2016 – 2017 menjadi tahun- tahun teraktif membuat kegiatan edukasi di rumah bersama Arel.
Blog www.negerinower.com mulai saya tulis pada tahun 2015. Tapi banyak artikelnya saya tulis di tahun 2017. Hampir setiap hari saya dan Arel membuat kegiatan bermain belajar, dan saya rajin sekali memotret lalu menaruhnya di Instagram @negerinower (#sekolahnegerinower , #sekolahnegerinower2017). Beragam tema kegiatan yang kami lakukan bersama.


Bagi saya, kedua hal ini seperti 2 pintu tambahan dari Tuhan. Mengantarkan saya pada tahun 2018 yang cukup sibuk berkegiatan dengan orang-orang baru di luar rumah.
Di sisi lain, Arel mulai menunjukkan sikap yang berbeda terhadap kegiatan main di rumah. Dia sering menolak dipotret, atau lebih suka membuat proyek-proyek mainnya sendiri. Banyak kegiatan yang saya siapkan untuknya diacuhkan bahkan ditolak dengan tegas olehnya.
Secara sadar saya menganggap ini sebagai responnya terhadap kegiatan saya. Saya memintanya lebih mandiri, bisa menyiapkan kegiatan sendiri, dan memberi saya waktu untuk bekerja. Kadang sedih juga…kok sudah besar saja anak ini bisa main sendiri 😆.
Menjelang akhir tahun 2018, tepatnya di bulan Oktober, saya merasa perlu beristirahat. Ada kerinduan pada sesuatu yang lebih tenang, lambat dan sederhana dalam menjalani kehidupan.

Saya sedikit menjauh dari media sosial. Hanya beberapa kali mengunggah foto di Instagram. Tiga bulan nyaris tidak menyentuh blog ini. Kadang- kadang memang diperlukan menjauhkan diri sejenak dari media social. Sedikit bernostalgia ke masa lalu saat dunia virtual ini belum hadir.
Ada pepatah lama yang pernah diucapkan pada saya di waktu silam.
“Hidup itu maju 3 langkah, mundur 2 langkah. Seperti berdansa.”
Waktu itu saya tidak paham dengan maksudnya. Bahkan sedikit protes.
“Kalau akhirnya harus mundur 2 langkah buat apa maju 3 langkah? Kenapa tidak 1 langkah teratur saja majunya?”
Namun beberarapa tahun belakangan saya jadi memahaminya.
Maju 3 langkah itu ibarat banyak kesempatan baru yang kita dapatkan dalam kehidupan. Kesempatan untuk memacu diri sendiri, untuk mendaki lebih tinggi, untuk meraih hal-hal yang baru.
Mundur 2 langkah itu ibarat waktu istirahat untuk menikmati semua pencapaian kita. Untuk melihat ke dalam diri sendiri, untuk mempelajari pengalaman, untuk berterima kasih. Karena seringkali sebagai manusia, kita kehilangan jati diri di tengah meriahnya kehidupan. Bahkan di tengah pesta yang kita adakan sendiri, kita bisa merasa sendirian.
Jika hidup ini teratur maju 1 langkah, di manakah letak kelokannya yang melenturkan kita?

Saya tidak tahu pintu baru yang Tuhan sediakan untuk saya tahun 2019.
Tapi saya selalu percaya, setiap tahun memiliki pengajaran yang penting untuk perkembangan diri dan kehidupan kita.
Sebagai hadiah kecil, saya memberikan printable Agenda 2019.
Setiap tahun saya biasanya memang membuat agenda sendiri seperti ini. Saya ingin membaginya dengan kalian dan semoga bisa bermanfaat ya.

Selamat Tahun Baru 2019. Tuhan memberkati.
😇
***