Satu hal yang saya nantikan saat berlibur adalah saya bisa mengunjungi rumah anggota keluarga lain yang berada di kota kecil (atau desa).

Ketika Papa saya menghabiskan beberapa waktu di Situbondo setelah pensiun, setidaknya setahun sekali saya memboyong Arel selama satu minggu untuk bisa berlibur di sana. Rumah Papa dekat dengan pantai yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati sawah-sawah penduduk. Bukan pantai wisata, memberikan keuntungan bagi Arel untuk berlama-lama menikmati suasana sore hari di pantai sembari mencari sesuatu di pasir.

Di lain waktu saya mengajak Arel mengunjungi rumah Paman di Pujon, Malang. Memberikan dia pengalaman berlari bertelanjang kaki di rerumputan lapangan depan rumah. Mencari serangga di rerumputan atau mengamati kabut yang turun sambil menikmati secangkir teh panas yang harus segera diminum agar tidak keburu dingin.

Mungkin terdengar biasa dan tidak ada ‘instagramable’ karena biasanya kami berpakaian seadanya (cenderung lusuh malah 😅), atau tempat yang kami datangi ya begitu-begitu saja. Tapi saya lebih menikmati suasana liburan yang tenang, tidak terburu-buru, dan berproses dengan lingkungan sekitar; bukan sekadar mencari titik potret untuk dipajang (meskipun tetep bawa hp untuk motret seadanya 😎).
Kehidupan sehari-hari di kota besar membuat saya merindukan masa kecil yang dulu saya habiskan di desa, dan kota kecil. Ada harapan, Arel bisa merasakan kearifan dan kesederhanaan yang ditawarkan masa lampau itu.
Jadi ketika kami berkunjung ke pedesaan atau pesisir pantai, saya tetap menyisipkan beberapa diskusi sederhana tentang alam.

Ketika kami berada di pantai misalnya, saya ajak Arel berdiri di samping saya, memejamkan mata, dan mendengar suara ombak hari itu. Saya minta dia membandingkan suaranya ombak hari ini dengan suara ombak kemarin saat kami juga bermain di pantai pada jam yang berbeda. Apakah berbeda? Bagaimana perbedaannya? Bagaimana pasirnya terasa di telapak kaki?

Saat ia berlari-lari kecil mengejar bola di lapangan, saya minta dia juga mengamati pepohonan di sekitarnya. Apakah embun terlihat di sore hari? Bagaimana bintang-bintang di langit jika dipandang di pedesaan? Apakah aroma udara pagi hari di desa?
Bagi beberapa orang, mungkin kegiatan ini dianggap sedikit ‘drama’ dan terlalu puitis untuk diperkenalkan pada anak-anak seusia Arel.
Saya telah mengajaknya berkegiatan seperti ini sejak ia masih berusia 2,5 tahun. Ya, memang dia lebih peka daripada anak-anak seusianya; kegiatan ini saya amati membuatnya lebih jeli dan ‘lebih dalam’ mengenal situasi.
Ia bisa berimajinasi gulungan awan-awan di sore hari adalah anak domba yang digiring beriringan. Ia bisa membedakan suasana yang lebih nyaman bagi orang-orang tertentu. Uti lebih nyaman di dapur karena suka memasak, Kakeknya lebih bisa diajak bicara tentang tanaman karena suka bercocok tanam, Mamanya bisa disenangkan dengan es krim coklat saat sedang marah-marah 😂.

Tampaknya sederhana, tapi tidak semua anak bisa jeli dan mengutarakan pikirannya mengenai orang lain secara lugas seperti itu.
Saya percaya, kejelian ini dapat dimiliki anak jika kita memintanya mengamati hal-hal tertentu di lingkungan sekitarnya.
Hal lain yang menyenangkan hati dari kegiatan ini, Arel lebih mudah diajak membaca buku. Ia menjadi lebih ingin tahu, dan banyak berdiskusi dengan saya atau Ayahnya dengan hal-hal yang ditangkap panca inderanya dengan sesuatu yang ia baca di buku.
Mumpung suasana liburan, saya pikir kegiatan seperti ini pantas untuk dicoba dan dilatihkan pada anak-anak. Biasanya orangtua akan memilih berlibur ke pantai atau pegunungan. Kita bisa mencobanya bersama dari tempat liburan. Mengajak anak-anak lebih peka dengan panca inderanya dengan hal-hal yang berbeda.
Sebagai permulaan, kita bisa menggunakan alat bantu catatan ‘perburuan’ untuk dijadikan panduan. Seperti Printable Berburu Jejak yang saya bagikan dalam artikel ini.

Jika anak-anak belum bisa membaca, Anda bisa memintanya langsung mencari, mendengar atau mencium.
Biasanya, anak-anak akan suka diajak berkegiatan seperti ini. Siap-siap saja mendengar mereka merengek minta diantar pergi ke luar rumah. Ini lebih baik daripada mereka menempel dengan gawai sepanjang hari.
Bagaimana jika Anda berlibur di rumah saja?
Anda dapat menggunakan printable ini sebagai panduan, lalu memilih beberapa saja yang bisa ditemukan di luar rumah; seperti serangga, rumput liar, atau aroma makanan. Gunakan sedikit imajinasi, lalu ajak anak-anak berburu di luar rumah.
Semoga liburan kali ini memberikan sesuatu yang baru untuk anak-anak.
|| Printable_Mencari Jejak- Alam||