
Ada perubahan besar dalam keluarga tahun lalu.
Arel masuk ke SD, dan saya kembali bekerja di luar rumah.
Kalau ditanya rasanya, waaah…seperti naik delman istimewa. Ha..ha..ha…. Arel cukup baik beradaptasi dengan perubahan ini. Sepulang sekolah biasanya dia tidur siang. Ketika bangun sore harinya, biasanya saya sudah di rumah.
Di sisi lain…
Ada banyak penyesuaian yang masih saya usahakan. Ternyata orang dewasa lebih susah beradaptasi dengan perubahan ya. Saya harus berguru pada Arel.
Tempat kerja saya sebenarnya hanya berjarak 3 menit dari rumah (dengan berkendara motor). Energi tidak terbuang banyak di jalan. Hanya saja… mengatur kembali rutinitas bekerja dan tetap punya energi di rumah sepulang kerja, ternyata membutuhkan usaha yang sangat besar.
Dalam bayangan saya, di kantor, sebelum pulang, biasanya saya tidak langsung pulang. Saya membersihkan meja kerja, menyiapkan beberapa catatan untuk pekejaan esok hari, lalu relaksasi sebentar. Tujuannya, agar sampai rumah, pikiran saya sudah netral.
Oh ternyata itu lebih mudah dikatakan…hi hi…
Bisa jadi kondisi imun saya sedang tak baik, ditambah cuaca Surabaya yang berangin dan dingin, seminggu ini saya sariawan disertai demam ringan. Jadi begitu sampai rumah, saya sudah tak mampu berdiri terlalu lama. Inginnya hanya duduk santai atau tiduran.
Kadang Arel menangkupkan telapak tangannya pada bagian wajah saya yang bengkak akibat sariawan lalu berdoa,
“Tuhan, sembuhkan Mama ya. Biar Mama bisa marah-marah lagi.”
(wait..what?!)
Yaaaa…terima kasih doanya, Nak.
Apakah yang paling berat menjadi ibu bekerja di luar rumah kembali (setelah sekian lama bekerja dari rumah)? Untuk saya jawabannya adalah ketidak hadiran saya saat Arel berangkat atau pulang sekolah.
Karena itu, saya sering menyisipkan pesan kecil dalam kotak makan siangnya seperti di bawah ini.

Isi pesannya apa?
Kadang-kadang tebak-tebakan lucu dan aneh, kadang pengetahuan umum, kadang mengingatkan untuk minum air putih yang banyak, kadang bertema khusus seperti Halloween, atau Natal.
Awalnya, setiap hari saya selipkan. Tapi sebulan berselang, di suatu sore, Arel mendatangi saya takut-takut dan bilang digodain teman-teman geng cowoknya di sekolah ‘Anak Mama’ karena tiap hari ada pesan beginian dari Mamanya 😁. Dia senang diberi pesan dalam kotak makan siangnya, tapi mulai besok jangan setiap hari diselipkan pesan dalam kotak makan siangnya.
Aaa…kok cepet besar sih anak ini? 😜
Mumpung bulan Februari, saya menyiapkan beberapa pesan bertema Hari Kasih Sayang.

Percayalah, hal sesederhana menyelipkan pesan pada kotak makan siang anak-anak, adalah salah satu cara mudah dan cepat yang membuat mereka merasa dicintai dan diperhatikan oleh orangtuanya meskipun mereka sedang tidak bersama-sama di rumah.

Saya juga membuatkan kartu kosong yang bisa dicetak ulang dan ditulisi pesan sesuai dengan keinginan Ayah Bunda.
Ada beberapa kegiatan bertema kasih sayang yang bisa dibaca dan dicoba pada artikel Belajar Lawan Kata, dan Love Paper Wheel (for Christian Kids)
Selamat menunjukkan cinta pada si kecil 😊
|| Negeri Nower Printable_Lunch Box Notes ||
Printable pola ini bisa diunduh jika Anda sudah menjadi follower blog Negeri Nower. Jika Anda belum bergabung, cari dan isi kotak follow di bagian bawah.